Metro, Depok - Dinas Kesehatan Kota Depok mengungkapkan lelaki suka lelaki alias gay menjadi orang yang paling rawan terserang Human Immunodeficiecy Virus (HIV). Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Depok pada Januari-April 2017, dari total 128 penderita HIV di Depok, 88 orang diantaranya gay.

"Yang paling rawan terserang HIV memang gay. Tapi, 60 persen dari mereka (gay) yang terjangkau bukan warga Depok," kata Agus, Selasa, 23 April 2017. Adapun,128 penderita HIV tersebut terdiri dari kalangan lelaki beresiko tinggi 25 orang, perempuan 15 orang, waria 2 orang dan gay 88 orang.


Baca: Dinas Kesehatan: Penderita HIV di Depok Meningkat Tajam

Menurut Agus, gay paling banyak ditemukan, karena pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat yang konsen terhadap kalangan mereka bekerja ekstra melakukan penjangkauan. Pemerintah dan LSM bekerja keras dalam membongkar ‘gunung es’ penderita HIV di Depok.

"Bukan karena gay yang paling banyak. Tapi, karena kami bekerja keras mendatangi dan meminta mereka untuk melakukan pemeriksaan. Artinya, LSM yang menjangkau mereka (gay) sukses mendekati mereka," ujar Agus.

Temuan penderita HIV yang baru setiap tahun terus meningkat di Depok. Dari catatan Dinkes, pada 2014 ditemukan 86 kasus, 2015 sebanyak 146 kasus, dan pada 2016 sebanyak 278 kasus HIV di Depok. "Yang menonjol memang gay," ucap Agus.

Agus menambahkan, penderita HIV dari kaum gay pada 2016 cukup tinggi, yakni 97 orang. Sedangkan, sisanya 139 penderita HIV dari kalangan lelaki beresiko tinggi, 4 waria, dan 11 pengguna narkoba dengan jarum suntik.

Penularan HIV bisa terjadi karena percampuran cairan darah, cairan kelamin dan air susu ibu. Contoh perilaku beresiko penularan HIV adalah seks bebas berganti-ganti pasangan yang lelaki dan perempuan maupun sesama jenis, penggunaan narkoba dengan cara menggunakan jarum suntik secara bergantian. "Menggambar tato dengan jarum tidak steril juga berpotensi terkena HIV," ucap Agus.

Sedangkan, mereka yang paling beresiko terserang HIV dari kalangan gay, transgender, wanita tuna susila dan pengguna jarum suntik. "Untuk penderita HIV dari kalangan pengguna jarum suntik setiap tahun bisa ditekan," ujar Agus.


Baca juga: Margonda Zona Merah HIV, 140 dari 222 Penderita Kaum Gay


"Namun, yang sulit dari kalangan lain, seperti gay dan lelaki beresiko tinggi. Cara satu-satunya menggunakan kondom untuk mencegah HIV."


IMAM HAMDI