Metro, Bekasi - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengunjungi kediaman almarhum Brigadir Dua Taufan Tsunami, korban bom bunuh diri Terminal Kampung Melayu. Dia menyebut Taufan sebagai pahlawan. "Almarhum gugur dalam menjalankan tugas negara," kata Iriawan di kediaman orang tua Taufan di Kampung Kranggan Wetan, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu petang, 31 Mei 2017.

Iriawan menyatakan gelar pahlawan itu sangat pantas. Sebab, pemuda 23 tahun tersebut meninggal saat bertugas mengawal pawai obor di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebagai penghargaan atas jasanya, kepolisian menaikkan pangkat Taufan dari Brigadir Dua menjadi Brigadir Satu Anumerta.

Iriawan berharap keluarga yang ditinggalkan dapat menerima kepergian Taufan. Sebab, jika sudah kehendak Tuhan, siapa pun tidak akan bisa menghalangi.

Iriawan memuji Taufan sebagai polisi yang luar biasa. Selain aktif di kepolisian, Taufan tercatat sebagai mahasiswa semester enam di Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana.

Baca pula: 
Pelaku Teror Bom Kampung Melayu Titip Motor Sebelum Bunuh Diri

Polisi: Pelaku Bom Kampung Melayu dan Kelompok JAD Hindari Ponsel

Sebagai seorang anak Taufan juga layak mendapat pujian. Jika tidak bertugas, almarhum tidak segan-segan membantu orang tuanya yang berjualan beras di Pasar Kranggan, Jatisampurna. "Almarhum juga kebanggaan keluarga, karena satu-satunya menjadi anggota Polri," kata Iriawan.

Teror bom bunuh diri meletus di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 24 Mei lalu. Dua orang yang diduga pelaku tewas dalam insiden itu. Sembilan polisi menjadi korban, tiga di antaranya tewas. Mereka adalah Brigadir Dua Taufan Tsunami, Brigadir Dua Ridho Setiawan, dan Brigadir Dua Gilang Adinata.

ADI WARSONO