Gaya, Jakarta - Depresi adalah salah satu gangguan mental yang sering terjadi di seluruh dunia. Depresi juga merupakan penyebab utama bunuh diri yang mengambil ratusan ribu nyawa setiap tahunnya.


Baca: Jangan Abaikan Rasa Murung, Bisa Jadi Gejala Depresi

Dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa, Richard Budiman, mengatakan, kriteria seseorang diagnosis mengalami depresi jika terdapat tanda gejala utama dan gejala tambahan. "Sedikitnya dua dari gejala utama dan dua gejala tambahan, itu kriteria diagnostik depresi," kata Richard di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.

Richard menjelaskan, gejala utama meliputi perasaan depresif, hilangnya minat dan rasa lemas tak bertenaga. Adapun, gejala tambahan meliputi kosentrasi atau perhatian menurun, rasa tak berguna dan rasa bersalah, gangguan pola tidur, gangguan pola makan atau berat badan, rasa putus asa dan pikiran bunuh diri.

"Jika mengalami dua gejala utama dan dua gejala tambahan tersebut yang berlangsung lebih dari dua minggu, bisa dikatakan Anda mengalami depresi. Sebaiknya segera ke dokter untuk konsultasi dan penangannya," ujarnya.


Baca: Apa Beda Gelisah dan Depresi? Ini Kunci & Tandanya

Menurut Richard, berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) tercatat lebih dari 300 juta orang menderita depresi dengan segala usia di dunia. "Itu meningkat 18 persen dari 2005 sampai 2015," kata Richard.

Berdasarkan prevalensi gangguan depresi pada populasi dunia adalah 3-8 persen dengan 50 persen kasus terjadi pada usia produktif yakni 20-50 tahun. "WHO juga menyatakan bahwa gangguan depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia," ujar Direktur Utama RSJ Dharmawangsa ini.

AFRILIA SURYANIS