Gaya, Jakarta - Merasa ragu saat menjalani sebuah hubungan tidak boleh dianggap sepele. Bagaimana Anda sepenuhnya yakin sedang menjalin hubungan dengan orang yang tepat?


Memang tidak mudah mengetahui apakah ia merupakan orang yang tepat atau bukan. Namun selalu ada cara untuk mengetahui bahwa pilihan Anda tidak tepat.


Menurut Profesor Berit Brogaard dari University of Miami, tidak ada seorang pun yang dapat memberi Anda jawaban pasti jika berbicara mengenai pasangan. Namun selalu ada tanda jika hubungan asmara yang Anda jalani tidak berjalan sebagaimana mestinya.


Jika Anda merasa ragu untuk melanjutkan atau mengakhiri hubungan, lihat kembali dan nilai hubungan Anda dengan menggunakan perspektif sebagai orang lain. Berikut lima tanda yang menunjukkan bahwa ia bukan orang yang tepat untuk Anda.


 


Beda paham


Hal tersebut tentu tidak dapat dipertimbangkan lagi. Misalnya, perbedaan keinginan untuk memiliki anak, menikah, pindah ke kota lain, atau bahkan negara lain. Semua itu akan menjadi masalah besar jika pasangan Anda menginginkan hal lain yang tidak sejalan dengan keinginan Anda.


Profesor Brogaard mengatakan bahwa bukannya tidak mungkin menemui titik terang saat dua orang berbeda paham, namun hasilnya bukan lagi terasa menyenangkan. Lebih tepat terasa seperti tekanan.


“Mengubah pola pikir itu tidak sulit, namun hasil akhirnya lah yang akan sulit diterima. Tidak menutup kemungkinan jika salah satunya merasa tertekan,” ujar Brogaard.


Memaksa


Hubungan yang tidak seimbang adalah jika salah satu pihak terus menerus memaksakan kehendaknya. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2013 lalu, hubungan seperti itu hanya akan bertahan paling lama tiga setengah tahun.


“Apakah dia selalu memutuskan apa yang harus Anda makan, film apa yang harus Anda tonton, atau hal lain apa yang harus Anda kerjakan?  


“Apakah ia tidak dapat menentukan apa yang harus dimakan? Film apa yang harus ditonton? Atau menanyakan semuanya pada Anda? Perilaku seperti itu tidak akan membuat pasangannya tunduk atau patuh, hanya akan membuat ia merasa tertekan, terkekang,” sambung Brogaard.


Tidak menghargai


Sebuah hubungan dapat berjalan dengan baik jika kedua belah pihak dapat saling menghargai. Bentuk tidak menghargai pun beragam jenisnya, mulai dari sikap yang kasar, baik secara fisik maupun verba, hingga hubungan yang sifatnya pasif.


Brogarrd mengungkapkan bahwa hal tersebut seringkali tidak dapat dilihat secara kasat mata, namun dapat dirasakan. Misalnya memanggil nama Anda (bukan dengan nama panggilan sayang), membuat Anda merasa tidak dihargai.


“Cinta saja tidak cukup, dalam sebuah hubungan perlu adanya rasa saling menghargai, “ ujar seorang profesor peneliti sekaligus psikolog dari Boston College.


Tidak pengertian


Jika pasangan mengharapkan Anda selalu ada untuknya, namun dirinya tidak dapat melakukan hal yang sama, pikirkan kembali apakah semuanya sepadan.


“Apakah semua pengorbanan yang Anda lakukan sepadan? Jawabannya mungkin sangat mengejutkan, Anda mungkin selama ini selalu ada untuknya, selalu memenuhi kebutuhan emosional atau kebutuhan fisik, namun dirinya tidak pernah melakukan hal yang sama, kalaupun sama jumlahnya tidak seimbang,” jelas Brogaard.


Lebih banyak meminta daripada memberi


Ini yang kerap terlewatkan, tidak disadari oleh banyak orang, padahal sering terjadi. Anda mungkin sering memikirkan pasangan, apa yang sedang ia lakukan atau apa yang sedang ia rasakan, namun apakah mereka pernah melakukan hal yang sama?


Jika demikian, lebih tepat dikatakan sebagai hubungan orang tua-anak, ketimbang pasangan romantis dimana seharusnya ada proses meminta–memberi, bukan meminta–minta.


INDEPENDENT UK | ESKANISA RAMADIANI