Bisnis, Jakarta - Pemerintah berencana menutup seluruh perlintasan kereta api sebidang di Jakarta dalam lima tahun ke depan. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurai kemacetan lalu lintas akibat perlintasan kereta api yang memotong jalan raya.

“Kita sedang gencar melakukan penataan dan penutupan perlintasan sebidang. Untuk Jakarta, target kita lima tahun ke depan gak ada lagi perlintasan (sebidang),” kata Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nursalam di Kementerian Perhubungan, Jumat, 18 Agustus 2017.

Baca: Dishub DKI Uji Coba Penutupan Perlintasan Kereta Api

Edi mengatakan sejauh ini sudah ada sembilan perlintasan sebidang di Jakarta yang telah ditutup dari total 19 perlintasan. Sisa sepuluh perlintasan yang belum tertutup, kata Edi, akan ditutup dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan ada lima perlintasan sebidang yang ditutup. Kelima perlintasan itu ada di Jalan Angkasa, Jalan Bandengan Utara, Bandengan Selatan, Jalan Tubagus Angke, dan Jalan Hasyim Asyari.

“Ini mulai kita tutup bulan September atau Oktober. Kita akan sosialisasikan selama sebulan ini untuk menutup lima lokasi itu,” katanya.

Simak: Cerita Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Api

Edi mengakui upaya tersebut akan sulit dilakukan. Terutama untuk perlintasan sebidang yang tidak memiliki jalur alternatif. Untuk itu, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Jakarta untuk membangun jalan layang atau underpass. “Kami juga sudah jajaki untuk pakai jalan layang kereta api,” kata dia.

Setelah penutupan perlintasan sebidang di Jakarta rampung, pemerintah berencana menutup perlintasan kereta api sebidang di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penutupan perlintasan sebidang di kota tersebut direncanakan rampung dalam sepuluh tahun. “Kami minta pemerintah provinsi dan daerah bersiap-siap, kami tidak lagi mentolerir adanya perlintasan sebidang,” katanya.

ROSSENO AJI NUGROHO