Bisnis, Jakarta - Pemerintah berencana menerapkan pembayaran non tunai menggunakan uang elektronik (e-money) di seluruh ruas tol di Indonesia. Tol ditargetkan tak lagi menerima tunai pada Oktober 2017.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan elektronifikasi jalan tol dibuat untuk meningkatkan pelayanan pengguna tol. "Khususnya berkaitan dengan kemudahan transaksi, kecepatan waktu transaksi, dan antisipasi terjadinya antrean kendaraan di gerbang tol," katanya di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.

Basuki mengatakan pembayaran tunai di gerbang tol memakan waktu 9 detik. Sementara dengan pembayaran non tunai, transaksi bisa selesai hanya dalam 3 detik.

Baca: Lewat Jalan Tol Gunakan Kartu E-Toll, Ini Saldo Minimalnya

Elektronifikasi jalan tol dikembangkan Kementerian PUPR bersama Bank Indonesia. Lembaga keuangan itu berperan memastikan uang elektronik tersedia bagi seluruh masyarakat. "Kalau customer mau commit non tunai, semua harus pegang kartu tol elektronik," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Agus menginstruksikan perbankan untuk lebih gencar mensosialisasikan e-money. Masyarakat harus dipastikan mendapat kemudahan akses mendapatkan kartu dan isi ulang.

Bank Indonesia berencana memberikan insentif kepada perbankan agar kinerja sosialisasi lebih cepat. Selama ini baru 25 persen pengendara yang memanfaatkan non tunai. "Selama ini kinerjanya kurang cepat," kata Agus.

Simak: BRI Incar Pemudik Jawa Timur Pakai Kartu E-Money

Insentif diberikan dengan mengizinkan perbankan mengambil keuntungan dari layanan isi ulang. Selama ini, isi ulang uang elektronik tidak dipungut biaya. Namun Agus mengatakan wacana insentif masih dibahas hingga saat ini. Penerapannya menunggu revisi Peraturan Bank Indonesia tentang e-money.

Setelah semua ruas tol tak lagi menerima tunai, pemerintah menargetkan integrasi sistem ruas jalan tol. Pemerintah akan menghilangkan gerbang-gerbang tol perantara paling lambat Desember 2017. Agus mencontohkan perjalanan dari Jakarta ke Cirebon melalui tol. "Pengendara nantinya hanya perlu tap di Jakarta dan Cirebon," kata dia.

Elektronifikasi jalan tol tak berhenti di sana. Pemerintah menargetkan penerapan multilane free flow. Kendaraan nantinya bisa melaju di jalan tol tanpa perlu transaksi di gerbang tol. "Nanti pakai sistem radio," kata Agus. Penerapan tersebut ditargetkan terealisasi paling lambat akhir 2018.

VINDRY FLORENTIN