Bisnis, TEGAL – Pemesanan sarung khas Tegal selama puasa meningkat signifikan. Perusahaan pembuatan sarung khas Tegal PT. Asaputex Jaya misalnya, penjualan naik hingga 100 persen. “Ramadan tahun ini penjualan paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Jamaludin Ali Alkatiri, Direktur PT. Asaputex Jaya, Selasa 30 Mei 2017.

Menurut Jamaludin, penjualan pada bulan puasa biasanya hanya mencapai 5.000 kodi per bulan. Namun saat Ramadan tahun ini penjualan meningkat menjadi 10 ribu kodi per bulan. “Dalam satu bulan terakhir ini sejak April atau menjelang Ramadan. Kalau hari biasa paling hanya 2.000-3.000 kodi per bulan,” kata dia.

Baca: Ulang Tahun YKI, Menteri Susi Senam Sarung

Permintaan bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara di Timur Tengah Seperti Yaman, Yordania, Bahrain, Oman, Qatar, dan lainnya. Saat ini, PT. Asaputex sedang menggarap pasar baru di dua negara di Afrika yakni Ethiopia dan Djibouti.

Baca: Intip Produksi Sarung Rakyat Bagjatex

“Presentasenya 60 persen produk dipasarkan di tingkat lokal, seperti Medan, Jakarta, Aceh, Lombok, Banjarmasin. Kami juga menyuplai sarung ke puluhan toko di wilayah Tegal dan sekitarnya. Nah, sisanya ke pasar internasional,” ujar dia.

Karena saking banyaknya pesanan, dia mengaku sempat kewalahan untuk tahap pengemasan dan dan finishing. Demi memenuhi pesanan tersebut, Jamaludin melemburkan sebagian karyawannya. Dia juga menambah 20 persen karyawan agar bisa mencapai target penjualan.

“Jadi istilahnya karyawan pocokan (borongan). Karyawan sini yang punya keluarga kakak adik yang senggang bantu-bantu di sini,” jelas dia.

Dari berbagai motif produk yang dijual PT. Asaputex, motif balian atau tegalan yang paling laris diburu para pembeli. Motif balian itu, kata dia, bisa balian Istambul, Toraja, atau Balian kairo. “Coraknya yakni perpaduan palekat, songket, dan kembang. Satu motif bisa lima item, itu bisa terserap semua,” kata dia.

Selain itu, model yang saat ini laris adalah sarung model celana. Menurut dia, model sarung yang memiliki pangsa pasar kaum muda ini banjir pesanan karena pemakaiannya yang praktis. “Jadi kalau dikenakan dari depan terlihat pakai sarung, dari belakang tampak pakai celana.”

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ