Gaya, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Departemen Ilmu Panyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, mengatakan hampir 50 persen masyarakat Jakarta menderita sakit maag.
"Data penelitian kami di RSCM pada sekitar 100 pasien dengan keluhan dispepsia (sakit maag), ternyata setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi, didapat 20 persen yang mengalami kelainan organik," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Jaya ini dalam pesan tertulis kepada Tempo, Kamis, 31 Mei 2017.
Baca: Bolehkah Penderita Maag Berpuasa?
Secara umum, sakit maag yang istilah medisnya disebut dispepsia, dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Dispepsia fungsional terjadi apabila pada pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas) tidak didapatkan kelainan secara anatomi. Adapun dispepsia organik adalah secara pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi didapatkan kelainan secara anatomi.
Ari menjelaskan, suatu penelitian dengan jumlah pasien yang cukup besar dan melibatkan pusat endoskopi pada beberapa kota di Indonesia juga menunjukkan, dispepsia fungsional terdapat pada 86,41 persen dari 7.092 kasus dispepsia yang dilakukan endoskopi. "Data-data di luar negeri juga mempunyai angka yang tidak terlalu berbeda," kata Ari yang juga menjadi Ketua Umum PB Perhimpunan Gastrointestinal Indonesia (PEGI).
Pada penderita dengan gangguan dispepsia, terutama jika dispepsia sudah berlangsung kronis dan sudah berbagai macam obat diberikan, tetapi dengan hasil belum memuaskan, perlu dipertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan teropong (endoskopi) saluran cerna bagian atas. "Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui secara struktur kelainan yang didapat," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
0 Response to "Hampir 50 Persen Warga Jakarta Punya Penyakit Maag"
Posting Komentar