Metro, Jakarta - Ratusan warga Jalan Penjernihan II, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, menjadi korban kebakaran pada sore tadi, Sabtu 9 September 2017. Setidaknya 50 rumah ludes terbakar.  Sekitar 110 kepala keluarga mengungsi di Masjid At-Taqwa yang letaknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. 


Tarno, 58 tahun, tidak tahu harus berapa lama mengungsi di masjid karena tidak ada sanak saudara lagi yang tinggal di wilayah sekitar Bendungan Hilir. Ia hanya berharap rumahnya yang hangus terbakar bisa kembali dibangun. 



 



"Saya tunggu info dari petugas dulu. Mungkin kalau sudah diizinkan, seminggu lagi saya mau betulin rumah itu," ujar Tarno saat dijumpai di lokasi pengungsian. 



 



Tak banyak yang bisa ia selamatkan ketika kebakaran terjadi. Hanya surat-surat berharga yang sempat ia bawa saat terbangun dari tidurnya saat kebakaran, sekitar pukul 15.15 WIB.

Baca: Kebakaran Besar Terjadi di Kompleks PAM Benhil

Setidaknya ada delapan keluarga yang tinggal di rumah seluas 5x8 meter itu bersama-sama. Tarno tidak bisa menyebutkan berapa jumlah penghuni di dalam rumah yang sudah ditinggalinya sejak 1980-an. 



 



"Kami semua kerja jadi pengangkut sampah di wilayah Bendungan Hilir," ujar Tarno. Memang, tak jauh dari rumah-rumah yang terbakar itu terdapat sebuah lokasi pembuangan sampah akhir. Tarno bilang setiap sampah yang diangkut, pasti dibawa ke tempat sampah yang tidak seberapa luas itu.



 



Para pengungsi bisa sedikit bernafas lega. Bantuan berdatangan ke masjid itu. Mulai dari pakaian bekas, selimut, makanan, dan minuman. Mereka berebut mencocokkan baju yang bisa dipakai esok hari. Anak-anak juga berlarian di pelataran masjid itu karena mereka semua berkumpul di satu tempat.

Baca: Bantuan Mengalir ke Korban Kebakaran Asrama Polisi Cipinang
 



Ketua RW 06, Rabiono, 58 tahun, mengatakan sekitar 90 persen korban kebakaran diperkenankan untuk tinggal sementara di pelataran masjid yang luasnya sekitar 4x10 meter. Pelataran tersebut beralaskan terpal berwarna biru laut. 



 



"Mereka akan dapat makanan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Cuma yang agak bingung ini untuk siangnya," ujar Rabiono. 



 



Sampai saat ini, pengurus masjid masih membagikan bantuan kepada korban kebakaran. Menurut Rabiono, bantuan datang dari Dinas Sosial DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia (PMI),dan warga setempat.



 



"Kami belum bisa tentukan sampai kapan mereka mengungsi. Semoga mereka cepat dapat tempat pengganti," ujar Rabiono. 



 



LARISSA HUDA