Metro, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas keputusannya yang memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Djarot, keputusan tersebut diambil lantaran Ahok tidak ingin kemelut yang terjadi tidak berlarut-larut.

"Saya bukan masalah siap atau enggak siap. Tetapi kita harus berikan apresiasi atas jiwa besar dari Pak ahok yang bersedia untuk memperlancar ini agar tidak ada pro dan kontra dan supaya situasi kondusif," ujar Djarot di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.


Baca: Perkuat Pengelolaan Aset Jakarta, Pemprov DKI Gandeng Kejati


Setelah pengunduran diri Ahok, secara otomatis posisi gubernur diisi oleh Djarot yang sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur. Hal tersebut merujuk pada Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 Pasal 173 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dalam beleid itu disebutkan gubernur, bukti, dan walikota bisa diberhentikan karena meninggal dunia, atau permintaan sendiri.

Setelah secara resmi diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk jadi pengganti Ahok, Djarot enggan berkomentar banyak. Djarot menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal pengangkatannya.

"Sekarang kan kewenangannya ada pada Kemendagri. Dari Kemendagri ke Presiden. Bahwa Pak Basuki yang mengangkat melalui SK presiden. Jadi kita serahkan saja kepada Kemendagri dan Pak Presiden," ujar Djarot.


Baca: Djarot Pastikan Pelayanan Publik Lancar Selama Ramadan

Djarot menilai sikap Ahok yang mengundurkan diri dari jabatannya dan mencabut memori banding atas putusan majelis hakim yang menyatakan dirinya bersalah, telah menunjukkan sosok seorang negarawan. Ahok memilih tetap ditahan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Inilah sebetulnya juga sosok beliau yang negarawan, yang lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan sendiri. Itu yang harus diapresiasi. Bukan masalah siap tidak siap (jadi gubernur)," ujar Djarot.

LARISSA HUDA